Entri Populer

Senin, 31 Januari 2011

Dampak terjadinya hujan asam

Dampak hujan asam bagi lingkungan paling jelas terlihat dalam dua gejala berikut: 

1. NEKROSIS : deposisi kering yang berupa partikel dan gas asam menyebabkan kerusakan lapisan lilin pada daun. Kerusakan ini menyebabkan tanaman mudah kehilangan nutrisi, tidak tahan terhadap dingin, jamur dan serangga. Fenomena deposisi kering ini sangat merisaukan terutama bila terjadi di daerah hutan dan pertanian karena dapat memperlambat pertumbuhan tanaman, serta mengurangi hasil panen.

2. EUROFIKASI : Karena sifat kandungan asamnya, air hujan mudah melarutkan Nitrat dalam tanah yang dilaluinya. Pada dasarnya Nitrat merupakan zat yang dibutuhkan keberadaannya bagi pertumbuhan tanaman. Bila kandungan nitratnya terbawa air hujan, berakibat pada pengurangan kesuburan tanah tersebut. Selanjutnya senyawa nitrat dibawa dan dikumpulkan oleh air hujan di daerah yang lebih hilir seperti danau dan muara. Daerah ini sebaliknya menjadi terlalu subur, sehingga memacu pertumbuhan alga dan tanaman air lainnya.

Dampak turunan dari peristiwa di atas adalah tertutupnya danau atau muara akibat pesatnya pertumbuhan tanaman air di permukaan. Selain itu asam dalam air mudah mengikat logam beracun seperti Aluminium. Selanjutnya berkurangnya pasokan sinar matahari dan oksigen, serta tingginya kandungan logam berat dalam air, dapat menyebabkan matinya ikan dan makhluk lain yang hidup di bawahnya.
Selain dampak hujan asam bagi lingkungan, juga tidak kecil dampaknya pada kesehatan manusia. Gejala eurofikasi seperti yang telah dijelaskan di atas, menyebabkan tingginya kandungan Nitrat pada sumber-sumber air seperti sungai dan danau, yang hingga saat ini masih menjadi sumber air bagi masyarakat di sekitarnya. Belum lagi air hujan yang dipanen dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat di wilayah yang sulit air.

Air hujan asam berbahaya bagi organ paru-paru yang peka terhadap NOx. Pemasukan Nitrat ke air minum 200-300 mg/hari dapat memicu kanker, mutasi dan abnormalitas. Standar kandungan tertinggi konsumsi Nitrat yang ditetapkan WHO sebesar : 10 ppm nitrat atau 10 mg per liter air (Akhadi, 2009). Penelitian juga menunjukkan bahwa deposisi asam dapat menambah kerentanan anak terhadap penyakit, seperti: demam, alergi, dan batuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar