Entri Populer

Minggu, 30 Januari 2011

Persoalan Sumber Daya Air


1.      Kritisnya Pengelolaan Sumber Daya Air
Pertumbuhan penduduk meningkat menyebabkan kebutuhan pokok maupun sekunder akan meningkat. Dalam tata ruang, aktifitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut akan juga meningkat baik dalam dimensi – dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Akibat dari hal tersebut, terjadi eksploitasi terhadap alam yang terlalu berlebihan, perubahan tata guna lahan yang tak terkendali dan menurunnya daya dukung lingkungan.
Para pakar menyebutkan adanya paradoks antara penduduk dan air yaitu pertumbuhan penduduk yang meningkat mengakibatkan eksploitasi dan pengurangan jumlah ketersediaan air sekaligus meningkatkan potensi banjir. Konflik kepentingan dan kebutuhan antara manusia dengan air; ruang terbangun dengan ruang terbuka hijau; tata ruang bangunan dengan tata ruang air sehingga mengakibatkan banyak lahan hijau, situ – situ, daerah resapan air dan tempat tinggal air telah hilang.
Kondisi air yang kritis menimbulkan berbagai macam konflik. Konflik yang utama adalah saat ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan. Konflik lainnya adalah konflik kelebihan air akibat perubahan tata guna lahan. Krisis air telah terjadi, terus berlangsung dan cenderung semakin meningkat.
2.      Persoalan Air Permukaan
Pada air permukaan, persoalan menyangkut 3 hal klasik yang sering disebut dengan istilah 3T yaitu : too much, too little, too dirty. Too much berarti di suatu tempat air terlalu berlebihan dan too little berarti air di suatu tempat terlalu kurang. Sedangkan too dirty yang berarti sumber mata air baik itu sungai, danau ataupun sumber yang lain keadaannya terlalu kotor. Polusi terhadap air dapat terjadi akibat masuknya zat – zat pencemar ke dalam air, salah satu contoh yaitu akibat dari terjadinya hujan asam, kadar air menjadi asam sehingga tidak layak lagi untuk digunakan.
3.      Persoalan Air Tanah
Persoalan air tanah identik dengan persoalan air permukaan yaitu menyangkut kualitas dan kuantitas dan dampak lain seperti terjadinya land subsidence. Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan air tanah di indonesia adalah terbatasnya pasokan air dari sumber air permukaan, ketergantungan yang tinggi terhadap air tanah untuk penyediaan pasokan air dan maraknya pengambilan sumber air ini karena tuntutan  kebutuhan akan air yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Disamping itu, hal yang cukup memprihatinkan adalah berubahnya daerah resapan air tanah yang berubah menjadi permukiman, perindustrian dan yang lainnya. Di sisi lain karena peningkatan penduduk, kebutuhan air meningkat pula. Sehingga persoalan air tanah akan bertambah besar karena ketersediaan air berkurang sekaligus kebutuhan air meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar