Entri Populer

Kamis, 27 Januari 2011

Proses terjadinya hujan asam

Proses terjadinya hujan asam yang dijelaskan dalam buku Ekologi Energi              ( Mukhlis Akhadi, 2009) yaitu Gas – gas asam seperti SOx dan NOx menghadapi dua kemungkinan selama berada di udara. Pertama, sebagian gas SOx dan NOx akan jatuh dan perlahan – lahan terserap oleh tanah dan tanaman, sebelum keduanya mengalami proses oksidasi oleh energy sinar matahari. Peristiwa ini disebut sebagai pengendapan kering ( Dry Deposition ). Hal ini terjadi jika keadaan cuaca cerah dan berawan sehingga butiran – butiran gas dan aerosol yang bersifat asam diterbangkan oleh angin dan memungkinkan tertinggal di pohon, bangunan, bahkan terhirup oleh manusia masuk ke pernafasan.
Sebagian besar gas – gas asam tetap berada di udara selama beberapa hari sehingga mengalami kemungkinan kedua. Dengan bantuan sinar matahari, gas – gas asam tersebut akan mengalami proses oksidasi, sehingga bahan – bahan tadi dalam udara dapat membentuk polutan sekunder seperti NO2, HNO3, butiran H2SO4, garam nitrat serta garam sulfat. Semuanya dapat terlarut dalam butiran – butiran air awan dan dapat jatuh ke bumi bersamaan dengan turunyya hujan. Proses kedua ini disebut pengendapan basah ( Wet Deposition ) yang lebih populer dengan sebutan hujan asam ( Acid Rain ).
Hujan asam pada akhirnya akan mengakibatkan kerusakan tumbuhan dan peningkatan keasaman tanah yang nantinya tentu saja akan berakibat secara makro terhadap keseimbangan lingkungan. terlalu banyaknya kadar gas – gas pencemar udara di atmosfer mengakibatkan kerja dari tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen menjadi berat dan akibatnya kegiatan pertanian menjadi terganggu karena udara / angin membahwa gas – gas pencemar tersebut tersebar ke seluruh wilayah. Dampak yang serupa juga terjadi pada kehidupan akuatik, seperti di sungai, danau dan laut.











 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar